Jumat, 21 Mei 2010

askep keluarga dengan anak pra sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan, 1986)

Keluarga dengan anak pra sekolah adalah dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.

Tugas perkembangan

  • Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti tempat tinggal, privasi dan rasa aman
  • Membantu anak untuk bersosialisasi
  • Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi
  • Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam maupun dengan masyarakat
  • Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
  • Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

Fungsi perawat

Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan kecelakaan yang biasanya terjadi anak-anak. Peningkatan kesehatan dan mensosialisasikan anak.

B. TIPE KELUARGA

  1. Tipe keluarga tradisional

· Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung dan angkat).

· Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.

· Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang tidak mempunyai anak.

· “Single parent ” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini bisa disebabkan oleh perceraian atau kematian.

· “Single adult” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

· Keluarga lansia yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang lanjut usia.

  1. Tipe keluarga non tradisional

· “Commune Family” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.

· Orang tua (ayah ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam suatu rumah tangga.

· “Homo Seksual” yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam suatu rumah tangga.

C. FUNGSI KELUARGA

Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu :

a) Fungsi Afektif

Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga, fungsi ini berguna untuk pemenuhan psikososial, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi ini berarti dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Fungsi afektif merupakan energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak dan masalah keluarga timbul karena fungsi afektif yang tidak terpenuhi.

b) Fungsi Sosial

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman, 1986). Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga tercapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.

c) Fungsi Reproduksi

Keluarga yang berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d) Fungsi Ekonomi

Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (rumah).

e) Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

D. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

  1. Motivasi belajar menurun

Pencegahan :

· Sesuaikan harapan dan sikap dengan anak

· Berikan penguatan yang efektif

· Ajarkan belajar yang tepat

  1. Sulit makan

Pencegahan :

· Jangan memaksa

· Fokuskan perhatian anak saat makan

· Berikan porsi yang sesuai

· Jangan memarahi anak di meja makan

  1. Fobia sekolah

Pencegahan :

· Orang tua mengajak anak ke sekolah

· Orang tua bercerita tentang suasana sekolah

  1. Berbohong

Pencegahan :

· Berikan umpan balik realistis

· Ajarkan nilai moral

· Dorong kesadaran diri

· Tetapkan hubungan yang seimbang

· Cari penyebab

  1. Kebersihan kulit kurang

Pencegahan :

· Ajarkan anak untuk kebersihan secara dini

· Pengawasan

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

  1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
  2. Resiko Cidera
  3. Resiko Trauma
  4. Resiko Keracunan
  5. Resiko Infeksi
  6. Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan Rumah
  7. Gangguan Pemenuhan Nutrisi
  8. Perubahan Menjadi Orang Tua
  9. Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
  10. Gangguan Komunikasi Verbal
  11. Gangguan Proses Keluarga
  12. Isolasi Sosial

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

Data umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

  1. Nama kepala keluarga : Tn. B
  2. Usia : 30 Tahun
  3. Pendidikan : STM
  4. Pekerjaan : Wiraswasta
  5. Alamat : Jln. Wirasakti V No. 50 Siteba Padang
  6. Komposisi keluarga

No.

Nama

L/P

Hubungan

Umur

Pddkan

Pekerjaan

Status Imunisasi

Ket

BCG

Polio

DPT

Hepatitis

Campak

1.

Ny. N

P

Istri

28 th

SI

IRT

-

-

-

-

-

2.

An. Z

L

Anak

3 th

-

-

  1. Genogram


Keterangan :


: Laki-laki


: Perempuan


: anggota keluarga yang meninggal

- - - - - - : tinggal serumah

Tn. B adalah anak pertama dari dua bersaudara, dan menikah dengan Ny. N yang merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara. Mereka mempunyai satu orang anak Z yang berumur 3 tahun.

  1. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. B adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak. Tn. B sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai Istri dan An. Z sebagai anak.

  1. Suku / bangsa

Keluarga Tn. B bersuku minang dan tradisinya mengikuti garis keturunan ibu atau matrilineal. Keluarga Tn. B sangat menyukai makanan yang pedas dan bersantan.

  1. Agama

Agama yang dianut oleh keluarga Tn. B adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah. Ny. N tidak aktif mengikuti pengajian atau wirid di mesjid dekat rumahnya karena Ny. N menjaga anaknya (An. Z) dirumah. Agama adalah sumber kekuatan keluarga.

  1. Status sosial ekonomi

Tn. B adalah seorang wiraswasta yangberpenghasilan Rp. 2.000.000/bulan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari berdasarkan penghasilan Tn. B. Sedangkan pengeluarannya Rp. 1.500.000/bulan. Keluarga Tn. B memiliki TV 21 inchi, lemari, kursi tamu, meja, dispenser, tape dan peralatan rumah tangga lainnya. Keluarga Tn. B menabung ± Rp. 500.000/bulan yang disisihkan untuk dana pendidikan anaknya untuk masa yang akan datang dan untuk dana perawatan kesehatan.

  1. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn. B mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Aktivitas rekreasi biasanya berupa berkumpul dengan keluarga yang lain dan jalan-jalan keluar kota. Biasanya setiap sore Tn. B mengajak An. Z jalan-jalan dengan sepeda motor, dan kadang Ny. N yang mengiringi An. Z bermain sepeda dengan teman-temannya.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

  1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

· Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia anak tertua pada keluarga Tn. B adalah 3 tahun.

· Tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi pada saat ini adalah :

a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : sandang, pangan dan papan, serta privasi, keamanan dan kasih sayang.

b) Mensosialisasikan anak.

c) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan, hubungan orang tua dengan anak, hubungan dengan lingkungan sekitarnya).

d) Pembagian waktu individu, pasangan dan anak serta untuk intervensi dengan lingkungan.

e) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

f) Kegiatan dan usaha-usaha untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.

  1. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Ny. N merasa belum mampu menjadi seorang Ibu rumah tangga yang baik, karena belum mampu merawat anaknya dengan baik. Menurut Ny. N, An. Z bandel dan kadang susah diatur. Apalagi An. Z kalau setiap menginginkan sesuatu misalnya minta dibelikan mainan harus segera dipenuhi jika tidak ia akan selalu menagihnya.

  1. Riwayat Keluarga Inti

ï Tn. B dan Ny. N menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain. Mereka menikah dengan usia yang berbeda, dan direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Ny. N mengatakan bahwa ia merasa bahagia dengan perkawinannya.

ï Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Tn. B sehat-sehat saja, tidak memilki gangguan maupun kelainan kesehatan.

ï Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Ny. N sehat-sehat saja, tidak memiliki gangguan maupun kelainan kesehatan.

ï Saat dilakukan pengkajian, kondisi An. Z sedang mengalami ISPA, disebabkan karena sering membeli jajanan seperti es krim, coklat, permen dan juga perubahan cuaca.

ï Keluarga Tn. B menggunakan jasa pelayanan kesehatan seperti PUSKESMAS, Praktek Dokter, Bidan jika ada masalah kesehatan. Dalam keluarga Tn. B tidak ada anggapan negatif terhadap pelayanan-pelayanan kesehatan.

  1. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dalam keluarga Tn. B maupun Ny. N tidak terdapat penyakit keturunan seperti : Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus, dan lain-lain.

C. LINGKUNGAN

  1. Karakteristik Rumah

a) Tipe Rumah

Rumah yang dimiliki Tn. B merupakan rumah permanen dan milik pribadi, terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi/WC, 1 dapur, 1 ruang tamu dan 1 ruang makan. Rumah tersebut berlantaikan semen dan dindingnya terbuat dari batu bata yang sudah dilapisi semen dan sudah dicat.

Denah Rumah :


Keterangan :

KT : Kamar Tidur

RT : Ruang Tamu

RK : Ruang Keluarga

RM : Ruang Makan

DPR : Dapur

KM : Kamar Mandi

WC : WC

: Jendela

: Pintu

b) Ventilasi

Ventilasi kurang, Penerangan rumah Tn. B pada pagi, siang dan sore hari dari cahaya matahari kurang, dan malamnya menggunakan lampu listrik sebagai penerangan.

  1. Persediaan Air

Sumber persediaan air dirumah Tn. B dari air sumur yang digunakan oleh keluarga untuk mandi, mencuci, memasak serta untuk BAB/BAK. Sumber air minum kelurga Tn. B biasa dari air sumur yang sudah dimasak dan kadang dari air galon isi ulang.

  1. Pembuangan Sampah, BAB/MCK

Pembuangan sampah dikeluarga Tn. B ditumpuk pada satu karung atau kantong plastik dan diletakkan didepan rumah yang nantinya akan diambil oleh petugas sampah. Sedangkan pembuangan limbah disalurkan dari kamar mandi ke got kecil dibelakang rumah. Jarak kamar mandi ke septictank ± 10 m.

  1. Karakteristik Tetangga / Komunitas RT / RW

Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. B dengan tetangga sangat baik. Kebiasaan Ny. N tiap sore berkumpul-kumpul dengan tetangga sambil mengawasi An. Z bermain dengan tema-temannya. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga. Sebagian besar komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri atau swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.

  1. Mobilitas Geografis Keluarga

Tn. B tinggal di rumah istri. Ny. N dari dulu tinggal disini bersama keluarganya. Tapi sekarang orang tua dan adik bungsu Ny. N sudah pindah ke kampung halamannya di batusangkar dan sejak itu Tn. B sekeluarga menempati rumah ini sampai sekarang, karena Tn. B bekerja sebagai seorang wiraswasta di kota padang.

  1. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Keluarga Tn. B lebih sering berkumpul biasanya pada malam hari. karena berhubung dengan kesibukan Tn. B yang berangkat kerja pagi dan pulangnya pada sore bahkan menjelang magrib jadi waktu berkumpul yang paling efektif adalah pada malam hari. Sedangkan interaksi dengan masyarakat, Tn. B biasanya berkumpul setelah pulang shalat magrib jika ia shalat magrib ke mesjid. Sedangkan Ny. N dengan mengikuti arisan-arisan komplek dan juga berkumpul diteras rumah pada sore hari.

  1. Sistem Pendukung Keluarga

Pada umumnya anggota keluarga Tn. B dalam keadaan sehat. Tapi terkadang An. Z sering mengalami Batuk dan influenza jika sudah terjadi pergantian cuaca apalagi pada musim hujan dan An. Z juga sering memakan makanan yang manis-manis dan yang dingin. Biasanya bila ada anggota keluarga yang sakit, dibawa berobat ke PUSKESMAS tedekat atau ke bidan bahkan ke praktek dokter.

D. STRUKTUR KELUARGA

  1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga Tn. B mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain. Antara Tn. B dan Ny. N berbahasa minang sedangkan kepada An. Z mereka berbahasa indonesia. Komunikasi terbuka dan dua arah. Anggota keluarga mengutarakan keinginan-keinginan dan perasaan secara terbuka. Bila timbul masalah, keluarga berusaha mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat. Tidak ada pola komunikasi yang disfungsional dalam keluarga.

  1. Struktur Kekuatan Keluarga

Apabila ada permasalahan yang mendesak yang terjadi dalam keluarga biasanya Ny. N membicarakan ke suami. Tapi bila masalah antara suami istri biasanya dibicarakan dahulu antara meeka saja, tapi bila tidak bisa diselesaikan Ny. N menceritakan kepada orang tuanya untuk meminta pendapat. Sedangkan dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah keluarga disepakati berdua oleh Tn. B dan Ny. N.

  1. Struktur Peran

- Tn. B sebagai Kepala Keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah utama dalam keluarganya. Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan keluarganya. Jika sedang dirumah, Tn. B ikut mengasuh anaknya dan membantu pekerjaan rumah tangga seperti menyiram tanaman,menyapu rumah, memandikan anaknya, dan lain-lain.

- Ny. N adalah istri dari Tn. B yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yang berperan sehari-harinya mengasuh anaknya dan melaksanakan tugas-tugas lainnya seperti memasak, mencuci, menyapu, membersihkan rumah dan lain-lain.

- An. Z adalah anak dari Tn. B dan Ny. N yang berperan sebagai anak yang patuh terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh kedua orang tuanya dan sangat menyayangi orang tuanya.

  1. Nilai Atau Norma Keluarga

Nilai dan norma yang di anut oleh keluarga Tn. B sesuai dengan yang ada dimasyarakat pada umumnya, seperti tidak boleh pulang terlalu malam, jam tamu sampai jam 21.00 WIB. Tn. B dan Ny. N sudah menanamkan nilai dan norma agama kepada anaknya seperti mengajarkan membaca basmalah sebelum makan, dan lain-lain.

E. FUNGSI KELUARGA

1) Fungsi Afektif

Tn. B dan Ny. N menikah atas dasar cinta yang diawali dari perkenalan dan kemudian mereka berpacaran lebih kurang 3 tahun, akhirnya berlanjut sampai ke jenjang pernikahan.

Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling mengahargai, seperti antara suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu dan anak.

2) Fungsi Sosialisasi

- Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik antara anggota keluarga lainnya, namun untuk bersosialisasi dengan di luar rumah lebih sedikit karena keluarga Tn. B lebih banyak berada di dalam rumah.

- Ny. N sering mengajak anaknya berjalan ke luar rumah seperti : ke warung, main ke rumah tetangga, ikut dalam acara kemasyarakatan bahkan ke acara pernikahan.

3) Fungsi Perawatan Kesehatan

- Tn. B

Setelah dilakukan pengkajian terhadap Tn. B tidak mengalami gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan sekarang baik-baik saja.

- Ny. N

Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. N tidak mengalami gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan sekarang baik-baik saja.

- An. Z

Setelah dilakukan pengkajian terhadap An. Z sedang mengalami batuk dan flu.

4) Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. B dan Ny. N baru memiliki satu orang anak yaitu An. Z. Dan mereka berencana ingin mempunyai satu anak lagi. Ny. N dan Tn. B tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Tn. B dan Ny. N mengatakan tidak mengalami gangguan dan perubahan dalam hubungan seksual.

5) Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. B mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan sesuai dengan kebutuhan yang bersumber dari penghasilan Tn. B. Dimana penghasilan Tn. B Rp. 2.000.000/bulan dab pengeluaran perbulan yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari lebih kurang Rp. 1.500.000 sedangkan sisanya di tabung untuk biaya pendidikan anaknya di masa yang akan datang dan juga untuk dana perawatan kesehatan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1) Stressor Jangka Pendek Dan Jangka Panjang

· Stressor Jangka Pendek

Tn. B dan Ny. N khawatir dengan masalah kesehatan anaknya yang rentan terkena flu dan batuk apabila anaknya memakan makanan yang dapat merangsang terjadinya ISPA, aeperti : es, makanan yang manis-manis, dan juga pengaruh cuaca.

· Stressor Jangka Panjang

Tn. B dan Ny. N mengatakan tidak ada masalah yang begitu berarti untuk masa yang akan datang. Tn. B dan Ny. N ingin anaknya kelak menyelesaikan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak serta dapat bekerja dan membantu perekonomian keluarga.

2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor

Ny. N mengatakan tidak tahu cara mengobati anak yang terserang ISPA di rumah dan cara meningkatkan nafsu makan anaknya dengan cara membujuk anaknya supaya mau makan seperti makan sambil jalan-jalan keliling komplek dan berusaha mencari makanan pengganti.

3) Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga Tn. B mengatakan bila ada masalah dalam keluarga akan dibicarakan bersama dan dicari cara pemecahannya.

G. RIWAYAT KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN FISIK

  1. Riwayat Kesehatan

Setelah dilakukan pengkajian pada masing-masing anggota keluarga Tn. B, didapatkan hasil bahwa Tn. B dan Ny. N tidak mengalami gangguan kesehatan dan tidak ada riwayat penyakit keturunan. Sedangkan An. Z sering batuk dan flu dan menyebabkan kurang nafsu makan, An. Z lebih suka bermain dan jajan di luar.

  1. Pemeriksaan Fisik

Dilampirkan

H. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KESEHATAN

Bagi keluarga Tn. B sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, flu, dan sakit kepala. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau seluruh aktivitas sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik.

I. HARAPAN KELUARGA

Harapan keluarga terhadap amsalah kesehatan yang dihadapi adalah agar masalah tersebut dapat di atasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan kesehatan.

Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang dihadapi keluarga dan membantu keluarga mengatasi masalah tersebut. Selain itu dengan adanya kunjungan rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.


ANALISA DATA

No.

Data Penunjang

Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

1.

Data Subjektif :

- Ny. N mengatakan bahwa An. Z sering mengalami flu dan batuk.

- Ny. N mengatakan An. Z terkena flu dan batuk sejak 3 hari yang lalu.

- Ny. N mengatakan bahwa An. Z sering flu dan batuk, kering pada siang hari.

- Ny. N mengatakan gejala yang dirasakan oleh An. Z adalah bersin-bersin dipagi hari dan tenggorokannya terasa panas dan kering.

- Ny. N mengatakan hidung An. Zsering mengeluarkan lendir dipagi hari.

- Ny. N mengatakan kalau An. Z flu / batuk, dibawa berobat ke Bidan atau ke PUSKESMAS terdekat.

Data Objektif :

- BB : 12 kg, TB : 95 cm

- Bunyi nafas ronchi

- Concha nasal tampak merah

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. Z keluarga Tn. B

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. Z keluarga Tn. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah ISPA.

2.

Data Subjektif :

- Ny. N mengatakan kalau An. Z sedang flu atau batuk nafsu makannya kadang menjadi berkurang

- Ny. N mengatakan An. Z suka jajan makanan ringan (coklat, roti, es krim, permen dan lain-lain)

- Ny. N mengatakan nutrisi adalah makanan yang kita makan sehari-hari

- Ny. N mengatakan jika tidak sedang batuk atau flu An. Z sangat bersemangat kalau makan

Data Objektif :

- Anak berumur 3 tahun

- BB : 12 kg, TB : 95 cm

- Anak makan nasi + lauk, habis ½ porsi jika sedang flu atau batuk

Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tubuh pada An. Z

Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tubuhpada An. Z keluarga Tn. B b/d ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan penurunan pemasukan nutrisi oral.


SKORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan

  1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. Z keluarga Tn. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah ISPA.

No.

Kriteria

Nilai

Bobot

Skor

Pembenaran

1.

Sifat Masalah

Skala :

Tidak / Kurang Mengancam

3

1

3/3 x 1 = 1

Masalah bersifat aktual dan sangat mengganggu An. Z setiap hari dalam melakukan aktivitas walaupun dapat hilang pada siang harinya.

2.

Kemungkinan Skala Dapat Diubah

Skala :

Sebagian

1

2

½ x 2 = 1

Sering makan ice krim dan makanan yang manis seperti coklat dll, sering terjadi pada anak-anak. Keluarga merasakan masalah ini belum ditindaklanjuti. Perawat Komunitas dapat memberikan cara memodifikasi lingkungan sehingga tingkat kekambuhan alergi menjadi minimal.

3.

Potensial Masalah Untuk Dicegah

Skala :

Cukup

2

1

2/3 x 1 = 2/3

Sering makan makanan yang manis dan dingin yang dialami An. Z dapat diatasi dengan menghindari makanan seperti ice krim dan menggantinya dengan buah-buahan.

4.

Menonjolnya Masalah

Skala :

Masalah berat harus segera ditangani

2

1

2/2 x 1 = 1

Walaupun keluarga belum mencoba menindaklanjutinya, masalah ini harus diatasi jika tidak bisa mengganggu aktivitas dan bermain An. Z begitu juga kesehatan An. Z.

Total :

3 2/3

  1. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tubuh pada An. Z keluarga Tn.

No.

Kriteria

Nilai

Bobot

Skor

Pembenaran

1.

Sifat Masalah

Skala :

Ancaman kesehatan

2

1

2/3 x 1 = 2/3

Sifat masalah merupakan ancaman karena pada saat flu atau pilek kadang nafsu makan An. Z menjadi berkurang dan jika itu tidak ditanggulangi akan menjadi aktual dan dapat menyebabkan penurunan pada status kesehatannya yaitu gangguan nutrisi.

2.

Kemungkinan Skala Dapat Diubah

Skala :

Sebagian

1

2

½ x 2 = 1

Masalah sebagian dapat diubah karena Ny. N dapat memberikan makanan-makanan lain kepada An. Z seperti sate, ayam goreng, snack, dan lain-lain.

3.

Potensial Masalah Untuk Dicegah

Skala :

Cukup

2

1

2/3 x 1 = 2/3

Potensial masalah untuk dicegah cukup karena dapat dilakukan dengan mengajarkan cara perawatan An. Z dengan penurunan pemasukan nutrisi.

4.

Menonjolnya Masalah

Skala :

Ada masalah tapi tidak perlu ditangani

1

1

1/2 x 1 = ½

Keluarga menyadari ada masalah tapi tidak perlu ditangani dengan segera.

Total :

2 5/6

Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas Masalah :

  1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An. Z keluarga Tn. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah ISPA
  2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tubuhpada An. Z keluarga Tn. B b/d ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan penurunan pemasukan nutrisi oral.\